Perbedaan mutu beton menjadi salah satu hal yang tidak bisa kita lewatkan. Hal tersebut penting juga harus menjadi pengetahuan. Meskipun kita bukan orang yang akan bekerja di sebuah pembangunan besar. Tetapi, ketika nanti ada yang bertanya kepada kita mengenai hal tersebut, setidaknya kita bisa menjawab agar yang bertanya juga tidak kecewa.
Dalam hal beton, terdapat dua istilah untuk menyebutkan kekuatan tekan yang nantinya akan digunakan. Kedua istilah tersebut adalah K dan FC. Untuk penyebutan istilah yang menggunakan K umumnya biasa digunakan di lapangan. Istilah tersebut sebenarnya juga lebih mengacu pada PBI tahun 1971 (Peraturan Beton Bertulang).
Berbeda dengan istilah FC, tekan beton dengan istilah yang satu ini biasanya digunakan di Laboratorium, mengacu pada peraturan SNI 03-2874-2002.
Saat ini banyak kita temui penggunaan istilah K guna menyebut kekuatan beton. Hal yang demikian itu juga dapat kita lihat dari semua supplier beton ready mix cor yang hampir semua memakai istilah K yakni kg/m2. Pelaku konstruksi juga masih susah untuk beralih dalam menyebutkan nya. Harusnya yang mengacu ke PBI yakni K (Kg/m2) menuju ke FC (mpa).
Perbedaan Mutu Beton FC dan K yang Harus Kita Ketahui
Beton merupakan salah satu bagian konstruksi yang terbuat dari campuran beberapa material sehingga memiliki mutu yang bergantung dengan kondisi material pembentuknya tersebut. Mengenai hal tersebut, kualitas bahan juga proses pelaksanaan nnya harus bisa kita kendalikan supaya bisa mencapai hasil yang optimal.
Mutu beton sangatlah penting untuk sebuah proyek konstruksi. Selain memiliki fungsi sebagai parameter guna mengontrol mutu guna mencapai kualitas beton, memiliki peranan penting dalam analisis perencanaan sebuah konstruksi. Supaya kita mengetahui perbedaan K dan FC perlu sekali untuk mengadakan pengujian.
Nah, supaya kita juga paham mengenai perbedaan mutu beton atau kedua istilah tersebut, simak bersama penjelasan berikut ini tanpa ada yang terlewatkan, supaya tidak salah memahami.
Baca Juga : Jenis-Jenis Beton
Perbedaan Sederhana Mutu Beton K dan FC
Untuk mengetahui perbedaan dari dua istilah tersebut, kita bahas dari perbedaan sederhana terlebih dahulu. Mutu beton K merupakan perhitungan kuat tekan beton dengan menggunakan perhitungan (kg/m2). Sedangkan untuk mutu beton dengan menggunakan istilah FC merupakan perhitungan kuat tekan beton dengan menggunakan satuan mpa/mega pascal (N/mm2).
Beton K juga menggunakan benda sample berbentuk kubus 15 x 15 x 15. Berbeda dengan FC yang menggunakan sampel dengan bentuk silinder 15 x 30. Bukan hanya itu saja, akan tetapi untuk K juga mengacu pada peraturan beton Indonesia yang lama yakni BI 1971 N. 1.-2(Peraturan Beton Bertulang Indonesia). Sedangkan perbedaan mutu beton FC lebih mengacu pada peraturan terbaru Standar Nasional Indonesia 03-23847-2002. Sedikit penjelasan ini juga bisa membantu kita untuk mengetahui perbedaan K dan FC yang sebenarnya.
Konversi Mutu Beton Fc (mpa) dan K (Kg/cm2)
Jika pada pengujiannya K menggunakan kubus 15 x 15 x 15 dengan memiliki perbandingan 1:0, 83. Pada benda yang diuji Silinder 015 x 30 dengan menggunakan mutu beton FC (mpa). Hal ini juga menjadi salah satu perbedaan K dan FC.
Klasifikasi Mutu Beton
Perlu Anda ketahui mengenai kuat tekan karakteristik beton K, diuji dengan kubus (15 x 15 x 15) mutu nyatanya bisa dibedakan menjadi dalam tiga kelas. Kelas pertama memiliki kode mutu Bo, kelas kedua memiliki nama mutu B1 K-125, K175, dan K-225. Lalu untuk kelas ketiga di atas K-225.
Untuk kuat tekan FC yang diuji dengan silinder(15 x 30), memiliki tiga kelompok juga, yakni beton dengan mutu rendah (low strength concrete) : FC’ <20 MPa. Beton dengan mutu sedang(medium strength concrete) : FC’=21 MPa-40 MPa, dan beton dengan memiliki mutu yang tinggi(high strength concrete) : FC’ >41 MPa. Mutu tinggi FC memiliki kategori 35-65 mpa dan mutu K400-K800. Kategori sedang FC yakni 20-35 dan K250-K400.
Konversi satuan dari Mpa ke kg/cm2 : 1 MPa=1 N/mm2=10 kg/cm2. Pada perhitungan K 100 dengan mendapatkan perhitungan(100/10 x 0, 83)=100 x 0, 083=8, 3 mpa= Jadi untuk K ketika dikonversikan ke FC menjadi 8, 3 mpa.
Beberapa penjelasan diatas, semoga bisa membantu untuk kita memahami dan mengerti mengenai perbedaan mutu beton FC dan K. Semoga bermanfaat untuk pembangunan yang baik.